https://sevketsahintas.com/

sevketsahintas.com Di Kentucky, Amerika Serikat, seorang wanita bernama Carly Barrett membagikan pengalamannya menderita kanker usus besar pada usia yang relatif muda, yaitu 24 tahun. Meskipun tidak memiliki riwayat penyakit keluarga yang serupa, Barrett mulai mengalami gejala yang mencurigakan, seperti darah dalam feses, sakit perut yang persisten, penurunan berat badan, dan kehadiran massa di perutnya.

Setelah melakukan penelusuran di internet, Barrett menemukan bahwa gejala-gejala tersebut bisa jadi indikasi dari wasir, kolitis ulseratif, sindrom iritasi usus besar, atau penyakit Crohn. Karena merasa cemas, ia memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil CT scan dan biopsi mengkonfirmasi bahwa ia menderita kanker usus besar stadium 3, hal yang sangat mengejutkannya.

Barrett menjalani operasi untuk pengangkatan tumor besar dan sebagian ususnya, yang berakibat pada penempatan kantong kolostomi. Selain itu, salah satu ovariumnya juga diangkat. Sebulan setelah operasi, sebelum memulai kemoterapi, Barrett melakukan pengambilan sel telur untuk menjaga kesempatan memiliki anak di masa depan.

Sayangnya, kemoterapi pertama yang dijalani Barrett gagal, dan kanker tersebut bermetastasis ke hatinya, menaikkan diagnosisnya menjadi kanker usus besar stadium 4. Namun, Barrett tidak kehilangan harapan dan bergabung dalam uji klinis untuk obat imunoterapi baru pada tahun 2020, yang berhasil mengecilkan tumor.

Hingga saat ini, Barrett telah mencapai remisi dan bahkan menikah pada April 2022. Ia juga telah menjalani pembalikan stoma, sehingga tidak lagi perlu hidup dengan kantong stoma.

Dari pengalaman ini, Barrett mengajak masyarakat untuk selalu mendengarkan sinyal dari tubuh mereka dan tidak menunda pemeriksaan medis. Ia menyesal telah menunda pemeriksaan selama enam bulan, yang mungkin telah memperparah kondisinya. Barrett percaya bahwa dengan pemeriksaan lebih awal, kankernya tidak akan mencapai stadium yang kritis.

By admin