sevketsahintas.com – Pemilu 2024 menjadi momen penting untuk Indonesia dalam memilih pemimpin yang tidak hanya memperhatikan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. Salah satu isu yang semakin mendominasi diskursus politik adalah perubahan iklim, yang kini menjadi fokus utama kebijakan hijau di Indonesia. Dari banjir yang melanda kota-kota besar hingga kebakaran hutan yang mempengaruhi kualitas udara, dampak perubahan iklim semakin nyata. Dalam konteks ini, para calon presiden dan legislatif di Pemilu 2024 mulai memperkenalkan kebijakan hijau sebagai solusi untuk mengurangi dampak lingkungan sambil memastikan keberlanjutan pembangunan.
Urgensi Perubahan Iklim di Indonesia
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, rentan terhadap perubahan iklim. Peningkatan suhu global, naiknya permukaan air laut, dan cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan badai semakin sering terjadi. Dengan letak geografis yang strategis namun rentan, Indonesia menghadapi ancaman serius yang membutuhkan kebijakan tangguh dalam menghadapi perubahan iklim. Tak hanya berdampak pada ekosistem, namun juga pada kehidupan masyarakat, ekonomi, dan ketahanan pangan.
Kebijakan Hijau dalam Pemilu 2024
Menjelang Pemilu 2024, para calon pemimpin menyadari pentingnya integrasi kebijakan hijau dalam program pembangunan. Kebijakan hijau ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, hingga investasi dalam energi terbarukan.
Beberapa kebijakan utama yang menjadi sorotan menjelang Pemilu 2024 antara lain:
- Pengurangan Emisi Karbon
Para calon presiden dan legislatif mulai merancang strategi untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan dalam industri, transportasi, dan pembangkit energi. Program pengurangan emisi ini bertujuan untuk mencapai target Indonesia dalam Perjanjian Paris, yang berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon hingga 29% pada tahun 2030. - Pemanfaatan Energi Terbarukan
Energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan geotermal mendapat perhatian lebih. Kebijakan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih ini juga dibarengi dengan upaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang berkontribusi besar terhadap perubahan iklim. - Rehabilitasi Lingkungan
Isu deforestasi dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas ilegal seperti penebangan hutan dan perladangan tidak berkelanjutan menjadi perhatian utama. Beberapa calon presiden dan legislatif telah mengusulkan program rehabilitasi hutan yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem dan mengurangi kerugian ekologis. - Peningkatan Infrastruktur Hijau
Pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, termasuk pengelolaan sampah yang lebih baik, sistem transportasi umum yang efisien, serta penggunaan bahan bangunan yang berkelanjutan, juga menjadi bagian dari kebijakan hijau yang diusung dalam Pemilu 2024. Pembangunan kota-kota pintar dengan teknologi rendah karbon diharapkan bisa mengurangi jejak karbon dan menciptakan kualitas hidup yang lebih baik.
Dukungan Masyarakat dan Tantangan
Dukungan terhadap kebijakan hijau di Indonesia terus berkembang, terutama di kalangan generasi muda yang semakin sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam hal pembiayaan, perubahan pola pikir masyarakat, serta kemauan politik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan yang bisa jadi tidak populer dalam jangka pendek, tetapi sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Kesimpulan
Kebijakan hijau dalam Pemilu 2024 menjadi langkah penting untuk menanggulangi dampak perubahan iklim di Indonesia. Pemimpin yang terpilih nanti harus mampu membawa Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan keseimbangan alam. Dengan semakin menguatnya kesadaran akan krisis iklim, Pemilu 2024 berpotensi menjadi titik balik bagi Indonesia dalam mengimplementasikan kebijakan hijau yang nyata dan efektif demi masa depan yang lebih baik.