sevketsahintas.com – Nowruz, yang berarti “Hari Baru” dalam bahasa Persia, adalah perayaan Tahun Baru yang dirayakan oleh berbagai negara di Asia Tengah, termasuk Turkmenistan. Nowruz menandai awal musim semi dan merupakan waktu untuk merayakan kehidupan baru, kesuburan, dan kebersamaan. Festival ini tidak hanya kaya akan tradisi budaya, tetapi juga kuliner. Makanan tradisional memainkan peran penting dalam perayaan Nowruz, di mana berbagai hidangan lezat disiapkan untuk menyambut tahun baru. Artikel ini akan mengulas berbagai makanan tradisional yang dinikmati selama Festival Nowruz di Turkmenistan, serta makna dan cara penyajiannya.
Nowruz: Sejarah dan Makna
1. Asal-Usul Nowruz
- Sejarah Kuno: Nowruz memiliki akar yang dalam dalam sejarah Persia kuno dan telah dirayakan selama lebih dari 3.000 tahun. Ini adalah salah satu festival tertua di dunia yang masih dirayakan hingga saat ini.
- Penyebaran Budaya: Nowruz dirayakan oleh berbagai negara di Asia Tengah, Timur Tengah, dan Kaukasus, termasuk Iran, Afghanistan, Azerbaijan, dan Turkmenistan.
2. Makna Nowruz
- Awal Musim Semi: Nowruz menandai titik balik musim semi, ketika hari dan malam memiliki panjang yang sama. Ini melambangkan kehidupan baru dan kesuburan.
- Kebersamaan: Nowruz adalah waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman, memaafkan kesalahan masa lalu, dan memulai tahun baru dengan hati yang bersih.
Makanan Tradisional pada Festival Nowruz di Turkmenistan
1. Sumalak
- Deskripsi: Sumalak adalah hidangan manis yang terbuat dari gandum yang telah direndam dan ditumbuk, kemudian dimasak perlahan selama 24 jam dengan tambahan minyak dan gula. Hidangan ini memiliki tekstur seperti puding dan rasa manis alami dari gandum.
- Makna: Sumalak melambangkan kehidupan baru dan kesuburan. Proses memasaknya yang panjang dan melibatkan banyak orang mencerminkan kebersamaan dan kerjasama.
- Cara Membuat: Gandum direndam selama beberapa hari, kemudian ditumbuk dan dimasak perlahan dengan minyak dan gula hingga mencapai tekstur yang kental.
2. Pilaf (Plov)
- Deskripsi: Pilaf, atau plov, adalah hidangan nasi yang dimasak dengan daging (biasanya domba atau sapi), wortel, bawang, dan rempah-rempah. Hidangan ini kaya akan rasa dan sering disajikan dalam acara-acara khusus.
- Makna: Pilaf melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Ini adalah hidangan yang sering disajikan dalam perayaan keluarga dan festival.
- Cara Membuat: Daging dimasak dengan bawang dan wortel, kemudian nasi ditambahkan bersama dengan kaldu dan rempah-rempah, dimasak hingga nasi matang dan bumbu meresap.
3. Samsa
- Deskripsi: Samsa adalah pastri berbentuk segitiga yang diisi dengan daging cincang, bawang, dan rempah-rempah. Versi vegetarian samsa diisi dengan sayuran dan kacang-kacangan.
- Makna: Samsa melambangkan kebersamaan dan kehangatan, karena sering disajikan sebagai camilan dalam pertemuan keluarga.
- Cara Membuat: Adonan diisi dengan campuran daging dan bawang, dibentuk segitiga, dan dipanggang hingga kulitnya renyah.
4. Shurpa
- Deskripsi: Shurpa adalah sup daging yang kaya rasa, terbuat dari daging domba atau sapi, kentang, wortel, tomat, dan bawang. Sup ini dimasak perlahan hingga semua bahan empuk dan beraroma.
- Makna: Shurpa melambangkan kehangatan dan kenyamanan, sering disajikan sebagai hidangan pembuka dalam perayaan Nowruz.
- Cara Membuat: Daging dimasak dengan sayuran dan rempah-rempah dalam kaldu hingga semuanya empuk dan beraroma.
5. Nane Berde
- Deskripsi: Nane Berde adalah roti tradisional Turkmenistan yang dipanggang dalam oven tanah liat (tandoor). Roti ini memiliki tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar.
- Makna: Nane Berde melambangkan kelimpahan dan keberkahan makanan, sering disajikan sebagai pendamping berbagai hidangan utama.
- Cara Membuat: Adonan roti dibentuk menjadi bulatan, kemudian dipanggang dalam oven tanah liat hingga matang.
Bahan-Bahan Khas dalam Makanan Nowruz
1. Gandum
- Penggunaan: Gandum adalah bahan utama dalam sumalak, memberikan rasa manis alami dan tekstur yang kental.
- Makna: Gandum melambangkan kehidupan baru dan kesuburan.
2. Daging
- Jenis Daging: Domba dan sapi adalah daging yang paling umum digunakan dalam hidangan seperti pilaf dan shurpa.
- Makna: Daging melambangkan kemakmuran dan keberuntungan.
3. Sayuran
- Jenis Sayuran: Wortel, kentang, bawang, dan tomat sering digunakan dalam hidangan seperti pilaf dan shurpa.
- Makna: Sayuran melambangkan kesegaran dan kehidupan baru.
4. Rempah-Rempah
- Jenis Rempah-Rempah: Jintan, ketumbar, paprika, dan kunyit adalah rempah-rempah yang sering digunakan dalam hidangan Nowruz.
- Makna: Rempah-rempah memberikan aroma dan rasa yang khas pada hidangan, melambangkan kekayaan budaya kuliner.
Praktik Berkelanjutan dalam Kuliner Nowruz
1. Penggunaan Bahan Lokal dan Musiman
- Mengapa: Memilih bahan lokal dan musiman membantu mengurangi jejak karbon dan mendukung ekonomi lokal.
- Cara: Belanja di pasar lokal dan pilih bahan yang sedang musim untuk memastikan kesegaran dan keberlanjutan.
2. Pertanian Organik
- Mengapa: Pertanian organik menghindari penggunaan pestisida dan bahan kimia berbahaya, menjaga kesehatan tanah dan lingkungan.
- Cara: Dukung petani organik dengan membeli produk mereka dan mencari sertifikasi organik pada bahan makanan.
3. Mengurangi Limbah Makanan
- Mengapa: Mengurangi limbah makanan membantu mengurangi dampak lingkungan dan menghemat sumber daya.
- Cara: Gunakan sisa makanan untuk membuat hidangan baru, kompos sayuran, dan hindari pemborosan makanan dengan merencanakan menu secara efisien.
Festival Nowruz di Turkmenistan tidak hanya merayakan awal tahun baru dan musim semi tetapi juga menyoroti kekayaan kuliner tradisional yang lezat dan bermakna. Dari sumalak yang manis hingga pilaf yang kaya rasa, hidangan-hidangan ini mencerminkan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Turkmenistan.