sevketsahintas.com

sevketsahintas.com – Bahrain, sebuah negara kepulauan kecil di Teluk Persia, memiliki sejarah yang kaya dan beragam yang tercermin dalam tradisi kulinernya. Sebagai pusat perdagangan dan budaya selama berabad-abad, Bahrain telah menyerap pengaruh dari berbagai budaya yang berbeda, menciptakan sebuah kuliner yang unik dan beragam. Artikel ini akan menggali sejarah kuliner Bahrain, mengidentifikasi pengaruh budaya yang membentuknya, dan menyoroti beberapa hidangan khas yang mencerminkan warisan kuliner Bahrain.

Sejarah Kuliner Bahrain

1. Zaman Kuno dan Perdagangan

  • Pusat Perdagangan: Sejak zaman kuno, Bahrain telah menjadi pusat perdagangan utama di Teluk Persia. Ini memungkinkan pertukaran budaya dan kuliner dengan berbagai bangsa, termasuk Persia, Mesopotamia, dan India.
  • Pengaruh Maritim: Sebagai negara kepulauan, Bahrain memiliki akses mudah ke laut, yang menjadikan ikan dan makanan laut sebagai komponen penting dalam diet mereka.

2. Pengaruh Islam

  • Penyebaran Islam: Dengan penyebaran Islam pada abad ke-7, Bahrain mulai mengadopsi praktik kuliner yang sesuai dengan hukum halal. Ini termasuk penggunaan daging yang disembelih sesuai syariat dan penghindaran alkohol serta daging babi.
  • Makanan Tradisional: Beberapa hidangan tradisional seperti Machboos dan Harees mulai berkembang selama periode ini, mencerminkan pengaruh budaya Arab.

3. Pengaruh Kolonial

  • Pengaruh Portugis dan Inggris: Selama era kolonial, Bahrain dipengaruhi oleh kehadiran Portugis dan Inggris. Ini membawa beberapa elemen kuliner baru, seperti penggunaan rempah-rempah dan teknik memasak dari Eropa.
  • Integrasi Budaya: Pengaruh kolonial ini sering kali diintegrasikan ke dalam masakan lokal, menciptakan hidangan yang unik dan beragam.

Pengaruh Budaya pada Kuliner Bahrain

1. Pengaruh Persia

  • Rempah-Rempah dan Teknik Memasak: Pengaruh Persia sangat kuat dalam penggunaan rempah-rempah seperti saffron, kunyit, dan kapulaga. Teknik memasak seperti memanggang dan memasak perlahan juga diadopsi dari Persia.
  • Hidangan Khas: Hidangan seperti Machboos, yang mirip dengan biryani Persia, mencerminkan pengaruh ini.

2. Pengaruh India

  • Pedagang India: Pedagang dari India membawa berbagai rempah-rempah, sayuran, dan teknik memasak ke Bahrain. Ini termasuk penggunaan kari, nasi, dan berbagai jenis roti.
  • Hidangan Khas: Kari ikan dan nasi biryani adalah contoh hidangan yang dipengaruhi oleh masakan India.

3. Pengaruh Afrika

  • Budak Afrika: Kehadiran budak Afrika di Bahrain selama berabad-abad juga meninggalkan jejak pada kuliner lokal. Penggunaan bahan-bahan seperti kacang tanah dan teknik memasak tertentu diadopsi dari masakan Afrika.
  • Hidangan Khas: Hidangan seperti Harees, yang menggunakan gandum dan daging, mencerminkan pengaruh Afrika.

4. Pengaruh Levant

  • Migrasi Levant: Migrasi dari kawasan Levant (Lebanon, Suriah, Palestina) membawa hidangan seperti hummus, tabbouleh, dan falafel ke Bahrain.
  • Hidangan Khas: Hidangan mezze, yang terdiri dari berbagai macam makanan kecil dan pembuka, adalah contoh dari pengaruh Levant.

Hidangan Khas Bahrain

1. Machboos

  • Deskripsi: Machboos adalah hidangan nasi yang dimasak dengan daging (biasanya ayam atau domba), bawang, tomat, dan rempah-rempah seperti saffron, kapulaga, dan kunyit.
  • Pengaruh: Hidangan ini mirip dengan biryani dari Persia dan India, mencerminkan pengaruh kedua budaya tersebut.
  • Cara Membuat: Daging dimasak dengan bawang dan tomat, kemudian nasi dan rempah-rempah ditambahkan bersama dengan kaldu. Hidangan ini dimasak hingga nasi matang dan bumbu meresap.

2. Harees

  • Deskripsi: Harees adalah hidangan yang terbuat dari gandum dan daging yang dimasak perlahan hingga menjadi bubur yang kental.
  • Pengaruh: Hidangan ini memiliki akar di Timur Tengah dan Afrika, mencerminkan pengaruh dari kedua wilayah tersebut.
  • Cara Membuat: Gandum dan daging dimasak bersama selama beberapa jam hingga teksturnya menjadi halus dan kental.

3. Balaleet

  • Deskripsi: Balaleet adalah hidangan sarapan manis yang terdiri dari bihun yang dimasak dengan gula, saffron, dan kapulaga, kemudian disajikan dengan telur dadar di atasnya.
  • Pengaruh: Hidangan ini mencerminkan perpaduan antara rasa manis dan gurih yang khas dari masakan Timur Tengah.
  • Cara Membuat: Bihun dimasak dengan gula dan rempah-rempah, kemudian disajikan dengan telur dadar yang diiris tipis di atasnya.

4. Samboosa

  • Deskripsi: Samboosa adalah pastri berbentuk segitiga yang diisi dengan campuran daging cincang, kentang, atau sayuran, serta rempah-rempah, kemudian digoreng hingga renyah.
  • Pengaruh: Hidangan ini dipengaruhi oleh samosa dari India, dengan isian dan bumbu yang disesuaikan dengan selera lokal.
  • Cara Membuat: Adonan tepung diisi dengan campuran daging atau sayuran, kemudian digulung dan digoreng hingga matang.

5. Luqaimat

  • Deskripsi: Luqaimat adalah camilan manis yang terbuat dari adonan tepung yang digoreng hingga berwarna keemasan, kemudian disiram dengan sirup gula atau madu.
  • Pengaruh: Hidangan ini mencerminkan tradisi manis dari Timur Tengah yang telah ada sejak zaman kuno.
  • Cara Membuat: Adonan tepung digoreng hingga berwarna keemasan, kemudian disiram dengan sirup gula atau madu.

Kuliner Bahrain adalah cerminan dari sejarah panjang dan keragaman budaya negara ini. Pengaruh dari Persia, India, Afrika, dan Levant telah membentuk tradisi kuliner yang unik dan kaya rasa. Dari hidangan nasi seperti Machboos hingga camilan manis seperti Luqaimat, setiap hidangan menceritakan kisah tentang perpaduan budaya dan sejarah yang telah membentuk Bahrain.

By admin